Rabu, 23 September 2009

I'm afraid...

Aku benar-benar takut kehilangan kamu sayang. Aku selalu cemas saat kamu pergi kerja pagi hari. Karena di luar sana ada beratus-ratus pasang mata yang mungkin tak henti-henti menatapmu. Karena ada beribu-ribu senyum yang mungkin ditebarkan untukmu. Karena ada berjuta-juta rayuan yang mungkin ditujukan padamu. Aku takut sayang…


Aku benar-benar takut kehilangan kamu sayang. Karena sainganku adalah para bidadari yang kecantikannya melebihi aku. Karena sainganku adalah para malaikat yang kesabarannya melampaui aku. Karena sainganku adalah para iblis yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkanmu. Aku tak sanggup bersaing dengan mereka, aku takut sayang…

Aku benar-benar takut kehilangan kamu sayang. Aku selalu resah saat kamu melangkah keluar dari rumah kita. Aku ingin mataku terus mengikutimu, biar ku pelototi orang-orang yang menatapmu. Aku ingin bibirku terus mengikutimu, biar ku beri senyum sinis orang-orang yang tersenyum padamu. Aku ingin suaraku terus mengikutimu, biar ku maki orang-orang yang merayumu dan ku katakan bahwa kau milikku. Aku takut sayang…

Tapi takkan adil bagimu jika ku lakukan itu semua. Aku di sampingmu bukan untuk menghantuimu. Aku di sampingmu bukan untuk diriku, melainkan untuk dirimu. Jadi aku akan membiarkanmu pergi sendiri, menggilai pekerjaanmu untuk sekejap. Aku biarkan kau bernafas tanpaku, agar kau merindukan mataku, bibirku dan suaraku. Karena itu caraku mempertahankanmu. Karena itu caraku untuk menuntunku kembali padaku. karena aku takkan sanggup melewati satu hari saja tanpamu.

Aku benar-benar takut kehilangan kamu sayang…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar